Aman dalam Segala Hal
Oleh : Pdt. Dr. Ir. Wignyo Tanto, M.M, M.Th.
Ayat Renungan: Mazmur 23:4
“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
Jika kita bicara soal keamanan, semua orang pasti menginginkan hidupnya aman dalam segala hal. Setiap kita pasti mau tinggal di daerah yang aman, bebas dari ancaman kejahatan, penyakit, dan lain-lain. Secara fisik, manusia membutuhkan keamanan agar hidupnya tenang. Hal ini juga berlaku dalam bidang keuangan. Banyak orang mengatur keuangannya karena ingin aman, baik hari ini maupun hari esok. Hal ini tidak salah karena di dalam Alkitab pun Yusuf disuruh menabung untuk persiapan kelaparan di Mesir. Namun, kita harus selalu ingat bahwa Yusuf menabung untuk kepentingan orang banyak. Kita pun harus mengatur keuangan agar senantiasa cukup untuk melayani Tuhan dan menolong sesama. Hidup sederhana dan bijak dalam mengelola keuangan adalah kuncinya, bukan berutang atau boros.
Aman tidak hanya secara fisik atau finansial, tetapi juga secara emosi. Jangan bergaul dengan orang yang emosinya negatif karena kita bisa terpengaruh. Sebaliknya, kitalah yang harus memengaruhi mereka agar menjadi positif.
Yang paling penting adalah aman secara rohani. Mazmur 46:1 mengingatkan bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan dan kekuatan kita, penolong yang selalu siap dalam kesesakan. Jika kita mengerti bahwa Tuhanlah perlindungan kita, maka kita pun akan merasakan ketenangan yang luar biasa. Masalahnya, banyak orang berpikir bahwa berada di tangan Tuhan berarti bebas dari masalah, padahal tidak. Justru Tuhan menguji kita untuk menguatkan karakter kita, membuat kita dewasa dan aman dari kesesatan.
Tuhan memikirkan keamanan kita dalam jangka panjang, bukan sekadar jangka pendek. Kita mungkin diizinkan sakit atau menghadapi ujian, tetapi tujuannya agar kita semakin dekat dengan Tuhan. Pemazmur berkata bahwa, “Tuhan adalah gembalaku, aku tidak akan kekurangan.” Kita harus senantiasa mencukupkan diri dan fokus mengerjakan tanggung jawab kita selama kita berada di dunia ini. Aman bukan berarti menimbun harta seperti orang kaya yang bodoh dalam Alkitab, yang merasa aman karena banyak hartanya, padahal hartanya tidak bisa menyelamatkan dirinya. Harta adalah mamon yang tidak jujur, yang seolah-olah bisa menolong, padahal tidak. Karena itu, jangan bergantung pada harta, tetapi pada Tuhan semesta alam.
Tidak ada tempat yang benar-benar aman di dunia ini. Secara finansial, ekonomi bisa goncang; secara fisik, penyakit bisa datang. Keamanan yang sejati ialah ketika kita bersandar pada Tuhan. Mazmur 23:4 berkata, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku.” Keamanan sejati bukan berarti bebas dari masalah, tetapi kita menjadi pemenang dalam segala hal karena Tuhan beserta kita. Untuk hal-hal di luar kendali kita, serahkan kepada Tuhan; untuk hal-hal yang bisa kita kerjakan, lakukanlah dengan penuh tanggung jawab.
Hidup dalam kehendak Tuhan adalah kunci keamanan sejati. Jangan mencari aman di dunia karena semuanya fana. Serahkan kekhawatiran kita kepada Tuhan, hiduplah kudus dan berkenan di hadapan Tuhan setiap saat. Dengan begitu, kita akan benar-benar aman, untuk sekarang sampai selama-lamanya.
“Keamanan yang sejati ialah ketika kita bersandar pada Tuhan.”