Lebih Tajam dari Pedang
Oleh : Pdt. Dr. Ir. Wignyo Tanto, M.M, M.Th.
Ayat Renungan: Ibrani 4:12
“Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”
Firman Tuhan itu lebih tajam dari pedang bermata dua. Dikatakan bahwa firman Tuhan bisa memisahkan jiwa dan roh (Ibr. 4:12). Artinya, firman Tuhan itu sangat berkuasa untuk mengubahkan setiap kita. Jadi, kalau kita mau berubah, mau menjadi anak Allah, mau bisa hidup suci dan kudus, kita harus bertekun dalam kebenaran firman Tuhan setiap saat. Tidak bisa secara otomatis sebab hidup kita ini sebenarnya sedang berperang. Meskipun setiap hari kelihatannya tenang-tenang saja, seperti tidak ada apa-apa, tetapi sebenarnya kita sedang berperang dalam peperangan rohani yang sesungguhnya terjadi setiap hari. Sama halnya dengan bertobat. Kita harus bertobat sekarang juga sebab pertobatan tidak bisa terjadi secara otomatis. Kita harus berjuang semaksimal mungkin. Dalam Lukas 13:24, Tuhan Yesus berkata, “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.” Berusaha saja tidak cukup! Harus berjuang! Tentunya dengan pertolongan Tuhan sebab tidak seorang pun bisa masuk kalau bukan karena pertolongan Tuhan.
Sesungguhnya, hidup ini sangat menarik. Kita yang seharusnya binasa, tetapi Tuhan mengangkat kita dari lumpur dosa. Kita dipisahkan dari dunia, diampuni dosanya, diberi Roh Kudus yang selalu menyertai kita setiap saat, bahkan selama-lamanya. Semuanya itu dilakukan Tuhan supaya mindset kita berubah, tidak sama seperti orang dunia. Kita juga diberi Alkitab, firman kebenaran. Peperangan rohani yang sebenarnya ialah memenangkan jiwa. Jiwa kita yang dulunya masih duniawi harus dipaksa untuk bertobat supaya hidup kita tidak sia-sia, supaya hidup kita menjadi berkat bagi banyak orang. Jangan sampai hidup cuma satu kali, tetapi malah menyusahkan orang lain.
Peperangan rohani yang sesungguhnya ialah memenangkan jiwa setiap orang, termasuk jiwa kita sendiri. Ada beberapa area yang harus kita menangkan. Pertama, yaitu bahwa musuh kita hanya satu: bukan mertua, bukan menantu, bukan sesama kita, melainkan Iblis. Firman Tuhan dalam Efesus 6:12 mengatakan bahwa perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging. Artinya, perjuangan kita bukan melawan manusia, melainkan penguasa-penguasa di udara, roh-roh jahat yang tidak kelihatan (Ef. 6:12). Tugas kita adalah membinasakan pekerjaan Iblis (1 Yoh. 3:8) yang menyesatkan banyak orang dan membuat mereka binasa. Kalau kita mengetahui ajaran yang salah, kita harus meluruskannya. Inilah peperangan rohani yang sebenarnya, bukan sekadar pergumulan hidup sehari-hari seperti pekerjaan atau ekonomi.
Kita harus membinasakan pekerjaan Iblis dengan membagikan kebenaran. Jangan anggap enteng ketika kita membagikan renungan atau doa pagi. Suatu hari, mungkin seseorang akan membukanya dan terjangkau oleh kebenaran. Kita semua diutus untuk menjadi teladan dan membagikan firman Tuhan ke mana pun kita pergi. Firman Tuhan dalam Efesus 4:27 memperingatkan, “dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.” Banyak orang menganggap Iblis sudah dikalahkan, tetapi Alkitab mengatakan bahwa Iblis itu seperti singa yang mengaum-aum. Artinya, sangat berbahaya. Jangan buka celah sekecil apa pun bagi Iblis sebab lama-kelamaan ia akan menguasai seluruh hidup kita. Jangan anggap enteng.
Musuh terbesar kita sebenarnya adalah keinginan diri sendiri. Dalam Yakobus 1:14, firman Tuhan mengatakan bahwa, “tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.” Banyak jiwa tersesat karena tidak mengerti kebenaran sehingga pada akhirnya ia terus diseret oleh keinginannya sendiri. Kita harus sadar bahwa waktu ini terus berjalan dan kesempatan untuk bertobat tidak selamanya ada. Oleh sebab itu, selama masih ada waktu dan kesempatan, mari kita gunakan sarana yang sudah Tuhan sediakan, doa pagi, renungan, ibadah, dan persekutuan untuk bertumbuh. Jangan pernah bosan mendengarkan firman Tuhan. Kita harus mendengarkan dan mempelajari firman Tuhan, dan yang terutama ialah melakukan firman Tuhan setiap saat.
“Peperangan rohani yang sesungguhnya ialah memenangkan jiwa.”