Doa yang Salah
Oleh : Pdt. Dr. Ir. Wignyo Tanto, M.M, M.Th.
Ayat Renungan: Yakobus 4:3
“Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.”
Sebenarnya, doa itu adalah komunikasi kita dengan Tuhan, ungkapan hati kita kepada Tuhan. Doa tidak hanya berupa permintaan sesaat atau keinginan kita saja, melainkan sebuah dialog atau curahan hati. Doa bisa berupa ucapan syukur, permintaan atau permohonan, keluhan, atau ungkapan perasaan kita, seperti kebahagiaan ataupun kesedihan. Dalam kalimat sederhana, doa adalah percakapan kita dengan Tuhan. Namun, banyak orang salah mengerti doa sehingga doa digunakan untuk memenuhi nafsu kedagingan kita atau memaksa Tuhan mengabulkan keinginan kita. Ini salah.
Firman Tuhan dalam Yakobus 4:1—3 menjelaskan bahwa iri hati dan pertengkaran muncul dari hawa nafsu yang tidak terpenuhi. Terkadang, kita tidak memperoleh apa yang kita inginkan karena kita tidak berdoa atau kita berdoa, tetapi tidak menerimanya karena kita salah berdoa. Doa yang salah adalah doa yang hanya bertujuan untuk memuaskan hawa nafsu atau keinginan diri sendiri. Jadi, doa tidak boleh sembarangan. Kita harus mengerti bahwa tidak semua permintaan yang kita doakan itu pasti dikabulkan Tuhan.
Sesungguhnya, semua itu tergantung pada keputusan Tuhan, bukan pada seberapa keras atau seberapa sering kita berdoa dan meminta dalam nama Tuhan Yesus. Kedaulatan mutlak ada di tangan Tuhan. Kita harus berdoa dengan iman kepada Tuhan dan percaya penuh serta berserah pada keputusan-Nya. Sebagaimana seorang anak meminta kepada orangtuanya dengan penuh kepercayaan, demikian juga doa itu bukan sekadar coba-coba tanpa keyakinan. Kita harus datang kepada Tuhan dengan hati yang tulus dan berserah pada kehendak dan keputusan-Nya.
Berdoa tidak harus dilakukan dengan emosi yang berlebihan, seperti menangis atau tertawa. Yang terpenting adalah kesopanan, ketulusan, dan permohonan yang berkenan kepada Tuhan. Jika kita meminta sesuatu yang sesuai dengan kehendak Tuhan, Ia pasti akan mengabulkannya. Namun, jika permintaan kita hanya untuk memuaskan keinginan diri sendiri, Tuhan pasti tidak akan mengabulkannya. Seperti seorang bapak yang baik, Tuhan pun hanya akan memberikan yang terbaik bagi anak-anak-Nya, bukan segala sesuatu yang diminta.
Oleh sebab itu, kita harus senantiasa belajar firman Tuhan dengan lengkap dan benar. Banyak orang tidak menyadari bahwa berdoa pun bisa salah, seperti yang tercatat dalam Alkitab. Setiap kali kita berdoa, yang terutama dan yang terpenting adalah percaya penuh kepada Bapa di surga bahwa Ia tahu yang terbaik bagi kita dan Ia pasti akan memberikan yang terbaik bagi kita. Dikabulkan atau tidak pun kita harus tetap memuji Tuhan karena kita percaya bahwa segala keputusan Tuhan adalah keputusan yang terbaik bagi kita yang Tuhan rancang sesuai dengan waktu-Nya.
“Doa yang salah adalah doa yang meleset dari kehendak Tuhan.”