Renungan Pagi – 25 April 2025

Berjalan dengan Iman

Oleh: Pdt. Dr. Ir. Wignyo Tanto, M.M, M.Th.

Ayat Renungan: 2 Korintus 5:7

“–sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat–“

Seandainya kita mengerti berjalan dengan iman itu seperti apa, sebenarnya kita tidak akan merasa takut dalam menjalani kehidupan kita. Masalahnya, banyak orang menjalani kehidupannya dengan keragu-raguan, ketidakmengertian, atau bahkan pengertian yang salah. Itulah sebabnya, banyak orang khawatir dan takut akan hari esok, takut pasangan menjadi tidak setia, takut ekonomi sulit, atau khawatir akan masa depan yang belum jelas. Berbagai ketakutan ini sebenarnya tidak perlu terjadi. Firman Tuhan dalam 2 Korintus 5:7 mengatakan bahwa sebenarnya hidup kita adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat. Banyak orang ingin melihat dulu baru percaya, tetapi tidak semua hal dalam hidup ini bisa dilihat lebih dulu. Untuk itulah dibutuhkan iman.

Dalam perjalanan hidup, kita sering diperhadapkan pada pilihan, untuk berjalan lurus atau menyimpang, berjalan dengan iman atau menyerah pada ketakutan, dan lain-lain. Orang yang stres lalu depresi sebenarnya adalah orang yang menyerah pada keadaan tanpa perlawanan. Dunia ini penuh dengan ketidakpastian—baik dalam hal keuangan, kesehatan, masa depan, bahkan dalam hubungan dengan keluarga dan teman, semuanya itu tidak ada yang pasti. Jika kita terus hidup dalam ketakutan, kita akan makin cemas dan akhirnya depresi. Itulah sebabnya, Tuhan memanggil kita untuk berjalan dalam iman, bukan dalam keragu-raguan.

Dalam ketidakpastian, hanya ada satu hal yang pasti, yaitu bahwa Tuhan senantiasa beserta kita setiap saat. Dialah gunung batuku (Mzm. 62:6). Apapun yang terjadi, baik dalam keadaan sehat maupun sakit, sukses ataupun gagal, bisa dipakai Tuhan untuk mendidik kita. Dengan iman yang benar, apa pun yang terjadi tidak akan menjadi masalah karena kita percaya bahwa itu semua adalah yang terbaik menurut Tuhan. Jangan hidup menurut kemauan kita sendiri karena itu akan berujung pada ketakutan dan kekecewaan. Kita harus meneladani Tuhan Yesus yang berjalan dengan iman dan kesetiaan penuh kepada Bapa di surga.

Jika hari ini iman kita masih kecil atau ragu, jangan khawatir, sebab segala sesuatu dimulai dari kecil lalu bertumbuh. Mari kita berjalan dalam iman, menyambut hari demi hari dengan penuh keyakinan di dalam Tuhan dan kehendak-Nya. Jangan ragukan kuasa dan kasih Tuhan. Sekalipun kita diizinkan sakit, pasti ada maksud Tuhan untuk mendidik kita—mungkin untuk mengingatkan kita untuk menjaga Kesehatan dan tidak sombong atau bergantung penuh kepada-Nya. Dalam kesakitan sekalipun, kita tetap bisa menikmati hadirat Tuhan. Yang terpenting ialah biar fisik kita sakit, tetapi jiwa dan roh kita harus tetap menyala-nyala setiap saat.

Berjalan dengan iman berarti menjalani hidup dengan iman yang kokoh setiap saat. Iman yang benar bukan hanya mengamini kesuksesan, tetapi juga melakukan bagian kita dan berserah kepada Tuhan, apa pun hasilnya. Iman yang benar akan membuat hidup kita damai sejahtera. Mulai sekarang, lupakan keragu-raguan. Sambut hari demi hari dengan iman, seperti Tuhan Yesus yang senantiasa melakukan kehendak Bapa setiap saat. Ia setia dalam segala keadaan. Kita harus percaya bukan karena melihat bukti, tetapi karena Tuhan telah berjanji dan janji-Nya itu ya dan amin.

“Iman yang benar membawa kita pada hidup yang berkenan kepada Tuhan.”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *