Renungan Pagi – 26 April 2025

Mungkinkah Hidup Suci?

Oleh : Pdt. Dr. Ir. Wignyo Tanto, M.M, M.Th.

Ayat Renungan: 1 Petrus 1:15—16

“tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. “

Kalau kita bicara soal hidup suci, kebanyakan orang yang tidak mengerti akan berpikir bahwa hidup suci itu tidak enak. Hidup suci itu identik dengan kehidupan yang kaku, membosankan, tidak realistis, bahkan aneh dan tidak bebas. Padahal sebaliknya, kalau kita hidup suci, justru kita menjadi bebas—bebas dari segala dosa, ikatan, kejahatan, sakit hati, pikiran yang kotor, dan lain-lain. Justru hidup suci itu membuat hidup kita jadi bermakna dan kita bisa merasakan damai sejahtera yang sesungguhnya. Itulah sebabnya, banyak orang di dunia tidak bisa merasakan damai sejahtera Tuhan, karena mereka tidak hidup suci dan hanya mencari kenyamanannya sendiri.

Ada orang yang nyaman dengan mencari uang sebanyak-banyaknya untuk diri sendiri, pelit, bahkan untuk menyenangkan keluarganya sendiri. Sebagian besar manusia seperti itu. Ada lagi yang merasa puas karena bisa memerintah orang lain atau membeli apa saja yang ia inginkan. Mereka merasa tidak perlu hidup suci karena mereka mengira bahwa hidup suci itu akan membuat hidup mereka tidak nyaman. Selama ini, banyak orang salah persepsi tentang hidup suci.

Hidup suci dalam bahasa Ibrani disebut qadosh dan dalam bahasa Yunani hagios, yang artinya terpisah. Artinya, kita harus terpisah dari cara hidup, cara berpikir, dan filosofi dunia yang egois ini. Hidup suci bukan berarti kita mengasingkan diri secara fisik, tetapi memisahkan diri dalam cara berpikir, cara hidup, dan cara perasaan dunia ini. Hidup suci juga berarti dipisahkan dan dikhususkan untuk tujuan kekal dan kepentingan Tuhan. Orang yang hidup suci seharusnya lebih berprestasi dengan cara yang benar, menjadi berkat bagi banyak orang, dan dipercaya karena kejujuran dan kebersihan hatinya.

Firman Tuhan dalam 1 Petrus 1:15 mengatakan, “tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu.” Hidup suci bukan hanya di gereja pada hari Minggu, melainkan dalam seluruh aspek kehidupan kita setiap saat. Hidup suci bukan berarti kita tidak pernah salah atau kita mengisolasi diri, melainkan kita hidup dalam kasih, kebenaran, dan ketaatan kepada Tuhan.

Hidup suci adalah hidup yang mencerminkan karakter Kristus yang sudah pasti berbeda dengan dunia. Meski tidak mudah karena natur dosa, godaan dunia, dan serangan Setan, hidup suci itu mungkin jika kita dekat dengan Tuhan. Hidup suci juga merupakan perintah Tuhan (1 Ptr. 1:16). Tuhan tidak mau bergaul dengan orang yang tidak kudus dan tidak ada yang tidak kudus masuk Kerajaan Surga.

Hidup suci mendatangkan sukacita dan damai sejahtera. Caranya adalah dengan bertobat setiap hari, belajar firman Tuhan secara utuh dan benar, berdoa setiap saat, dan memiliki komunitas yang sehat. Jauhkan diri kita dari godaan dan pergaulan yang merusak dan fokuslah kepada Tuhan. Hiduplah secara proaktif dalam kebenaran setiap saat. Dengan demikian, kita pasti bisa hidup kudus dan menjadi berkat bagi banyak orang.

“Jadilah kudus sebab Tuhan itu kudus.”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *