Menjadi Cerdas
Oleh : Pdt. Dr. Ir. Wignyo Tanto, M.M, M.Th.
Ayat Renungan: Roma 12:2
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Banyak orang tidak tahu bahwa jika seseorang mengerti firman kebenaran, ia akan menjadi cerdas dalam segala hal. Faktanya, firman Tuhan berkuasa untuk mengubah pola pikir dan kehidupan seseorang. Mazmur 119:98—100 menjadi dasar Alkitab yang jelas, yaitu bahwa firman Tuhan membuat seseorang lebih bijaksana dari musuhnya, lebih berakal budi dari pengajarnya, dan lebih mengerti daripada orang-orang tua. Kuncinya adalah kebenaran firman Tuhan yang merupakan pikiran Allah yang tak terbatas. Dengan menyerap hikmat ilahi melalui firman kebenaran, kita akan menjadi cerdas secara holistik.
Firman Tuhan tidak hanya meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ), tetapi juga membentuk pola pikir yang sehat, jernih, logis, bijaksana, dan mengerti kehendak Tuhan. Roma 12:2 menasihatkan kita untuk tidak menjadi serupa dengan dunia ini, melainkan berubah melalui pembaruan akal budi. Firman Tuhan berkuasa untuk mengubah pola hidup yang berdosa menjadi pola hidup yang kudus; dari reaktif menjadi reflektif, dari salah menjadi benar, dari duniawi menjadi surgawi, dan dari bodoh menjadi cerdas. Firman Tuhan tidak hanya mencerdaskan seseorang secara intelektual (IQ), tetapi juga secara emosional (EQ) dan spiritual (SQ).
Kecerdasan rohani adalah kecerdasan yang tidak bisa diperoleh melalui ilmu pengetahuan. Ibrani 5:14 menjelaskan bahwa orang yang cerdas rohani memiliki pancaindra yang terlatih untuk membedakan yang baik dan yang jahat. Firman Tuhan melatih kita supaya kita peka terhadap kehendak Tuhan, mengerti kehendak Tuhan untuk kita lakukan, sehingga kita bisa mengambil keputusan yang benar dan bertindak dengan benar tanpa selalu merujuk pada ayat-ayat tertentu. Kecerdasan ini melampaui pengetahuan biasa karena berasal dari hikmat ilahi.
Aplikasi firman Tuhan dalam kehidupan nyata ini sangat luas. Misalnya, dalam hal keuangan. Orang yang cerdas rohani tidak akan menghamburkan uangnya untuk gengsi, tetapi akan mengelolanya dengan bijak untuk masa depan dan untuk menolong sesama. Dalam relasi, orang yang cerdas rohani membangun hubungan berdasarkan kasih dan komitmen, bukan berdasarkan kepentingan sesaat. Tujuan hidup mereka pun jelas, yaitu untuk menyenangkan Tuhan dan berdampak bagi banyak orang, bukan sekadar mengejar uang atau popularitas semata.
Orang yang cerdas rohani tidak akan mudah putus asa dalam penderitaan sebab mereka melihat penderitaan sebagai sarana melatih diri untuk tumbuh menjadi lebih kuat. Mereka juga mampu melihat apa yang tidak dilihat orang lain, memilih jalan yang benar meskipun sempit, dan tetap tenang di tengah badai. Sesungguhnya, kunci kecerdasan sejati ialah firman Tuhan. Oleh sebab itu, mari kita belajar firman Tuhan setiap hari agar semakin hari kita semakin cerdas dalam menghadapi persoalan hidup.
“Sesungguhnya, kunci kecerdasan sejati ialah firman Tuhan.”