Renungan Pagi – 18 Mei 2025

Yang Penting Kualitas

Oleh : Pdt. Dr. Ir. Wignyo Tanto, M.M, M.Th.

Ayat Renungan: Kolose 3:2

“Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.”

Jika kita bangun di pagi hari dan merasakan betapa berharganya bisa melihat sekeliling kita, memiliki keluarga, komunitas kerja yang baik, dan mendengar kebenaran firman Tuhan, itu semua nilainya tak terhingga. Sangatlah bodoh jika kita menukar anugerah Tuhan dengan hal-hal remeh yang fana dan sementara. Orang yang mengerti kebenaran ini tidak akan mengejar harta dunia dengan cara-cara yang salah. Meskipun hasilnya tidak sebesar jika curang, yang terpenting adalah melakukannya dengan cara yang benar, karena itu pun adalah anugerah. Banyak orang tidak menyadari anugerah ini dengan sibuk mengejar kuantitas, seperti harta, popularitas, pengikut, atau kekuasaan, dan lain-lain. Padahal, yang terpenting dan terutama ialah kualitas.

Kualitas yang dimaksud bukanlah kualitas menurut ukuran manusia, melainkan menurut Tuhan. Hidup ini bukan soal seberapa banyak harta atau tingginya jabatan, tetapi bagaimana kita menggunakan semua yang kita miliki untuk kemuliaan Tuhan dan memberkati banyak orang. Sering kali, orang dunia mengutamakan jumlah, seperti rumah besar, harta yang tak terbatas, atau popularitas, tetapi sesungguhnya hidup yang berkualitas adalah hidup yang berorientasi pada kekekalan. Firman Tuhan dalam Kolose 3:2 mengingatkan kita untuk memikirkan perkara yang di atas, bukan di bumi. Ini bukan berarti kita mengabaikan tanggung jawab duniawi, tetapi fokus kita tertuju pada tujuan kekal sambil menjalani hidup dengan takut akan Tuhan setiap saat.

Kualitas hidup diukur dari seberapa baik kita mempersiapkan diri untuk kekekalan. Tubuh kita akan mati, tetapi yang abadi ialah kehidupan sebagai anak-anak Allah di surga. Namun, persiapan itu dimulai sekarang dengan pikiran dan hati yang bersih setiap saat, menolong banyak orang, dan mengasihi Tuhan. Kekayaan, kekuasaan, dan kecerdasan hanyalah alat. Yang terpenting ialah bagaimana kita menggunakan semuanya itu untuk Tuhan. Rumah besar atau tidak, jika kita takut akan Tuhan, hidup tetap berkualitas. Dibandingkan kekekalan, segala sesuatu di bumi ini adalah nol besar.

Mulai sekarang, jangan sia-siakan waktu mengejar hal-hal fana dengan cara yang curang atau jahat. Itu sama seperti Esau yang menukar hak kesulungannya untuk semangkuk kacang merah. Setiap kita harus berorientasi pada kekekalan, menggunakan harta dunia sebagai alat untuk memuliakan Tuhan.

Hidup hanya sekali, jangan sampai terbuang percuma. Jadilah berkat bagi banyak orang sebab kita diberkati untuk menjadi berkat. Mari kita isi jiwa kita dengan firman Tuhan setiap saat agar hidup kita benar-benar berkualitas di mata Tuhan.

“Hidup yang berkualitas adalah hidup yang berorientasi pada hal-hal kekal.”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *