Renungan Pagi – 24 Mei 2025

Fana atau Kekal?

Oleh : Pdt. Dr. Ir. Wignyo Tanto, M.M, M.Th.

Ayat Renungan: Kolose 3:2

“Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.”

Manusia cenderung mencari kebahagiaan dan itu normal. Namun, masalah muncul ketika seseorang ingin bahagia versinya sendiri, sebab memang setiap orang memiliki standar dan selera masing-masing. Manusia memang bebas memilih sesuai keinginan hatinya, tetapi di dunia ini berlaku hukum tabur tuai. Jika seseorang asal memilih jalan hidup, ia akan menanggung konsekuensinya. Contoh sederhana, ada orang yang terus-menereus membeli smartphone baru dengan harapan dapat merasa bahagia karenanya, padahal fiturnya tidak dimanfaatkan sepenuhnya. Begitu pula dengan kebahagiaan dari jalan-jalan atau hal-hal duniawi lainnya, kesenangannya hanya sebentar karena sifatnya fana, sementara.

Kesenangan duniawi bersifat sementara karena dunia ini pun fana. Oleh sebab itu, seharusnya kita mencari kebahagiaan dari hal-hal yang kekal agar kebahagiaannya pun kekal. Alkitab menasihatkan kita untuk memikirkan perkara di atas atau yang kekal dan bukan yang di bumi atau yang sementara (Kol. 3:2). Selama hidup di dunia yang fana ini, kita harus bertanggung jawab atas anugerah Tuhan dan mempersiapkan diri kita untuk kekekalan. Dengan memahami prinsip ini, kita akan mencari kebahagiaan melalui hal-hal yang kekal, bukan yang cepat berlalu.

Jika kita menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini sementara, kita akan lebih bijaksana dalam bertindak. Misalnya, kita akan lebih menghargai waktu bersama orangtua atau saudara, karena suatu hari mereka akan tiada. Selagi masih ada waktu dan kesempatan, kita harus saling mengasihi dan belajar terus menjadi manusia yang efektif dalam memberkati banyak orang. Kebahagiaan dari hal-hal fana hanya bersifat sementara, sedangkan kebahagiaan dari yang kekal akan bertahan selamanya.

Iman tanpa perbuatan nyata adalah iman yang mati (Yak. 2:17). Begitu pula jika kita menghalalkan segala cara untuk mengejar hal-hal fana, seperti harta atau popularitas. Ini pun tindakan yang bodoh dan tidak bijaksana. Tuhan tidak akan memercayakan hal besar (kekekalan) kepada mereka yang tidak setia dalam hal kecil (duniawi). Oleh sebab itu, kejarlah yang kekal, bukan yang fana.

“Jadilah setia dalam segala hal dan jangan terlena dengan yang fana.”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *